Minggu, 19 Oktober 2014

Hijab


Sudah menjadi hal yang diketahui secara umum bagi umat muslim secara umumnya, bahwa islam memiliki aturan-aturan dan batasan-batasan mengenai interaksi antara wanita dan pria. Hal ini disyariatkan tak kurang supaya terjadi keselarasan dalam umat itu sendiri. Ketika suatu umat memegang teguh syariat islam dalam perilaku bermasyarakatnya pada tiap aktivitas keseharian, keselamatan dan keberkahan akan datang kepada kaum tersebut, sedang ketika suatu kaum menistakan syariat islam dalam tingkah laku kesehariannya maka tunggulah kehancurannya. Nabi SAW saudah bersabda “ barang siapa yang memegang teguh 2 hal ini maka ia akan selamat, Kitab Allah dan Sunnah”
                Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengaruniakan kita, para civitas academica, mengenai pemahaman pentingnya menjaga syariat islam, khususnya mengenai batasan antara wanita dan pria, sehingga dapat diimplementasikan dalam pendidikan siswa-siswi MAN Insan Cendekia Serpong. Hal mengenai batasan interaksi antara lawan jenis ini, yang sering kali disebut sebagai Hijab, sudah ditanamkan sejak para siswa memulai aktivitas pertamanya sebagai seorang siswa Insan Cendekia pada kegiatan Pekan Taaruf Siswa. Pada acara yang kerap disingkat PTS ini ditanamkan niai-nilai mengenai pentingnya menjaga interaksi antara para siswa dan siswi. Hal ini juga dipertegas dengan sangsi yang berat dari Bidang Kedisiplinan Sekolah mengenai pelanggaran terkait hijab, yakni DO atau drop out. Penulis sendiri merasakan betapa para kakak panitia PTS khususnya PTS Al-Furqon yang diikuti penulis menekankan perihal hijab tersebut.
                Namun, keistiqomahan dalam melaksanakan hal-hal yang sudah di pelajari pasti akan terus diuji, seiring dengan berjalannya waktu. Tekanan yang sudah tidak ada dari panitia PTS pada kegiatan belajar mengajar, ataupun interaksi yang makin intens antara siswa yang berlawanan jenis baik di kelas, sekolah, mau pun di organisasi menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga nilai-nilai yang sudah diberikan. Hal ini dibuktikan dengan adanya sangsi DO yang mengenai beberapa murid pada angkatan terdahulu. Sehingga, menjaga nilai-nilai kehijaban dari hal-hal yang sering dianggap remeh seperti ghadul bashar ataupun menjaga jarak antara siswa dan siswi amat diperlukan.
                Karena hal tersebut, maka penulis mengajak para siwa-siswi, guru, dan semua perangkat MAN Insan Cendekia khususnya angkatan Eisthera Gritanefic untuk terus menjaga nilai-nilai mengenai hijab tersebut. istiqamah dalam menjalankan kewajiban memang bukanlah perkara yang mudah, hingga Allah pun paling menyukai amalan yang dilakukan secara istiqamah. Penulis meyakini, jika seluruh  siswa, guru, staf serta karyawan turut menjaga nilai-nilai tersebut bukanlah tidak mungkin jika pada waktu-wakti kedepannya tidak ada lagi siswa maupun siswi yang dikeluarkan karena permasalahan ini, bahkan madrasah yang kita cintai ini akan semakin berkah dan lebih mudah menggapai berbagai prestasi karena telah berusaha istiqamah dalam manjalankan hal-hal yang telah disyaiatkan olehNya.