Selasa, 01 September 2015

Mari Tabah bersama Bangsa yang Tabah

Bangsa ini adalah bangsa yang hidup di tengah kegemilangan dan berkelimpahan harta dan sumber daya. Bangsa ini adalah bangsa yang berdirinya menghentikan angin yang bertiup, melalui lingkaran - lingkaran api serta gempa yang menanti. Bangsa ini adalah bangsa yang tabah dengan segala kondisi serta wabah yang ditangisi di bangsa lain.

Bangsa ini adalah bangsa yang tabah, karena itulah selalu berdiam diri dengan segala hal yang bersangkut paut dengan dirinya. Bangsa ini adalah bangsa yang tabah, karena itu merasa cukup menghayati peran pahlawan di ruang kelas sejarah. Bangsa ini adalah bangsa yang tabah, dengan itu cukuplah mengheningkan cipta kala setiap apel atau upacara.Tak perlu ada aksi, tak perlu ada orasi. Tak perlu ada respon berlebihan yang menganggu stabilitas keamanan negeri ini.  Betapa tabahnya kita, benar ?

Namun bangsa yang tabah hanya mengerti diam dan menahan diri.Bangsa yang tabah hanya akan mencari pembenaran dari setiap keadaan. Bangsa yang tabah hanya mengenal empati bukan simpati. Bangsa yang tabah memilih bersidekap daripada bersikap, apalagi bertindak.

Memang mungkin sedari awal kita bangsa yang tabah. Melihat naiknya kurs dolar, impor segala macam barang, tak ada perubahan yang bisa dibilang berarti, apalagi demonstrasi. Memang sudah selayaknya bangsa yang sudah berumur untuk terus tabah, bahkan menghadapi kemelut dan mendung yang makin membayang.


Karena itu, mari kita lalui tahun-tahun berikutnya dengan tabah.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar